Gw terbangun sekitar jam 5 pagi hari ini, gw lihat Adel dan Wulan masih terlelap disamping gw. Betapa gw pengen kehidupan gw setiap hari seperti ini, bersama dua orang yang gw sayangin.
Gw belai rambut Wulan perlahan, betapa gw sangat sayang dia. Kemudian gw tatap wajah Adel perlahan, sejenak gw sadar dialah cinta gw, sebuah cinta yang ngga mungkin bisa gw ungkapin dengan kata kata.
"To...udah bangun ? jam berapa sih sekarang ?" tanya Wulan perlahan menatapku
"Masih jam 5 Lan, udah bobo aja lagi...istirahat" seraya gw belai rambutnya perlahan
"......" Wulan memelukku dadaku erat
"........." gw belai belai rambutnya hingga dia tertidur kembali
"Maafin gw ya Lan....." hanya itu yang bisa kuungkapkan dalam hati gw saat ini
Terangnya lampu di kamar ini tetap tidak akan pernah bisa menerangi hati gw, saat ini hati gw masih terlalu gelap untuk memahami apa itu arti cinta. Sebuah pencarian cinta yang berujung di sebuah jalan yang bercabang, entah mana yang harus gw pilih ? Di salah satu jalan sudah tampak ujungnya, sementara di cabang yang lain masih tampak gelap gulita.
".....thok thok" suara pintu kamar diketuk dari luar
"Sebentar...." buru buru gw bukain pintu kamar
"Mbak Adel tidur disini mas ?" ternyata bibi yang mencari Adel
"Iya, masih tidur itu Bi...." sambil gw tunjuk ke arah Adel dan Wulan tidur
"loh kok malah bobo disini, maaf ya mas jadi sempit kasurnya" bibi itu meminta maaf
"ga apa apa kok bi, kasurnya juga besar. Cukup untuk bertiga kok" jelasku
"tolong mbak Adel dibangunin ya mas, udah ada janjian sama salon katanya kemarin" pinta bibi
"iya, sebentar lagi saya bangunin bi" jawabku
"makasih mas....." bibi pun pergi meninggalkan gw
Gw berjalan pelan ke arah kasur, perlahan gw bersimpuh di dekat kasur. Gw tepuk bahu Adel perlahan, dan sejenak mata Adel terbuka dan memandang ke arahku
"To...." kata Adel lirih
"dicari bibi Del, katanya lo ada janjian sama orang pagi ini" bisikku perlahan
"oh...iyah" Adel memejamkan matanya kembali
"Del...." gw tepuk lagi bahunya
".............." mata Adel kembali terbuka, kali ini menatapku tajam dengan matanya yang masih merah
Pandangan matanya begitu lain kali ini, pandangan mata yang aneh. gw benar benar sudah hampir memahami pandangan mata Adel selama ini. Gw bisa tau dari matanya, saat dia sedang sedih, saat dia sedang senang, saat dia sedang sakit, saat dia.....Ah pokoknya gw tau itu !
Entah apa kesimpulan gw saat menatap pandangan mata Adel kali ini, yang gw rasain hanya pandangan kosong. Seperti ada rasa kebingungan dalam mata-nya, rasa bimbang, dan sepertinya dia semakin tertekan.
"To....?" Adel berkata lirih memanggilku
"iya Del" jawabku perlahan
"hari apa sekarang ?" tanyanya
"hari jumat Del...." jawab gw lagi
"cepet banget ya, udah hari jumat aja....." sambung Adel
"emang kenapa Del ?" gw masih bersimpuh di dekat Adel
"ga apa apa To..." Adel kini duduk terbangun
"ya udah, ditungguin bibi tuh. Entar lo malah kesiangan lagi" pintaku ke Adel
"bentar...." jawabnya sambil memberikan selimutnya ke tubuh Wulan di sampingnya
"Wulan cantik ya To ?" Adel memandang Wulan yang masih lelap tertidur
"......." ngga ada jawaban dari gw
"lo bener sayang sama dia kan ?" tanya nya
"iya....." hanya anggukan kecil yang gw berikan
".........." senyuman kecil Adel tersungging di wajahnya
"jaga dia baik baik ya ? ga salah selama ini gw berusaha supaya kalian jadian !" Adel
mengatakan itu sambil melihat gw dan Wulan
"iya Del, elo juga baik baik ya sama Ian" hanya itu yang bisa gw katakan ke Adel saat ini
"iya To, makasih ya. Udah gw mau keluar dulu ya..." Adel berdiri dan melangkah keluar
"sama sama Del..." jawabku sambil mengantar Adel menuju pintu kamar
Kutatap lagi wajah Wulan dari kejauhan, gw dan Wulan bisa jadi atas usaha Adel selama ini.
Dan gw harus menghargai itu semua, seandainya saat ini gw boleh bertanya kepada yang diatas, inikah takdir gw ? kadang banyak pertanyaan muncul di benak gw.
Apa gw jadian dengan Wulan ini bener bener gara gara Adel ? apa jadinya gw sekarang kalo ga ada Adel ? Dimana gw sekarang kalo gw ga kenal Adel ? sama siapa Wulan sekarang jika seandainya dia
tidak jadian gw ?
Semua pertanyaan itu serasa muter muter di otak gw, tapi semakin gw berusaha mencari jawabannya, semakin terpuruk gw dalam ketidak pastian.
"To.....bangun To" perlahan gw rasakan usapan tangan Wulan di pipiku
"Lan...." gw buka mata gw perlahan
"yuk bangun, udah jam delapan. Nanti jam sembilan mau diajak Adel sarapan diluar. Lo
mandi dulu gih" pinta Wulan ke gw yang masih setengah sadar
"hmmmh...." ternyata gw tertidur lagi
"lo udah mandi Lan ?" tanya gw
"udah barusan To....yuk bangun" Wulan menarik tangan gw
".........." gw pun terduduk di tempat tidur
"itu anduknya udah disiapin" lanjut Wulan
"iya, makasih Lan" gw pun mengambil handuk dan segera menuju ke kamar mandi yang letaknya juga ada di dalam kamar itu
Pagi itu Adel kembali ke rumah bersama Ian sekitar pukul sembilan dan langsung mengajak kami sarapan di luar. Saat kami sedang sarapan pagi, gw sedikit mencuri pandang ke Ian dan Adel, seakan gw ga percaya ini bakal terjadi, Sempat gw mikir omongan Adel saat gw bangunin tadi pagi. Betapa cepatnya hari hari berlalu, betapa cepatnya usia kita bertambah,
dan betapa kita selalu berharap dapat memutar waktu kembali kebelakang.
Keesokan sorenya, Adel meminta Wulan untuk make up dan fitting baju untuk acara resmi tunangan nya, gw sendiri sempat heran dengan susunan acara yang secara ga sengaja gw baca tadi pagi menempel di dinding dekat ruang makan.
Gw pikir ini hanyalah pertunangan biasa,
tapi gw salah...tampaknya ini akan dirayakan secara besar besaran dan terkesan megah.
"To....sini Deh" panggil Adel dari depan kamarnya
"apa Del ?" tanya gw yang saat itu sedang membaca koran di ruang tamu
"sini, liat Wulan dulu bentar..." pintanya lagi
".........." gw pun beranjak menuju kamar Adel
"gimana ? cantik ngga ?" tanya Adel sambil menunjuk Wulan yang saat itu sudah selesai di make-up dan didandani
"huahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh......" takjub gw ngeliat Wulan saat itu
"cantik...." jawabku sambil tersenyum ke Wulan
".........." Wulan pun menanggapi dengan senyuman kecil di bibir
"iya, gw aja sampe heran....cantik banget ini temen gw" Adel melihat ke arah Wulan
"ah elo Del bisa aja" sanggah Wulan
"yeeee....beneran nonnn...beda banget deh elo !" sambung Adel
Tapi kali ini Wulan memang beda, bener bener cantik dan beda dalam polesan make up dan dandanannya. Dia terlihat anggun dalam balutan kebaya modern yang dia kenakan saat ini.
"loh kok malah bengong...." tegur Wulan membuyarkan lamunanku
"tuh iler dibersihin dulu To" canda Adel
"inget ya To yang gw omongin tadi pagi !" Adel mengedipkan matanya ke gw dan pergi
meninggalkan kami
To Be Continued ke PART 29

home


Old school Swatch Watches